Menghafal Al Qur'an

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Dengan keinginan kita untuk bisa menghafal Alquran adalah sesuatu yang mulia dan tentunya harus dengan niat yang besar dan yakin bahwa kita juga bisa untuk menghafal Alquran. Terkait dengan itu, Allah Swt. berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Surat al-Qamar : 17).

Dalam ayat di atas tedapat jaminan untuk dapat menghafal al-Quran bagi yang berusaha menghafalkannya. Imam Qurtubi dalam menjelaskan ayat tersebut menyatakan sebagai berikut: ”Artinya Aku (Allah) memudahkan menghafalnya dan membantu bagi yang berusaha menghafalnya. Adakah orang yang berusaha menghafalkannya, sehingga dimudahkan dalam menghafalnya?”. (lihat tafsir al-Qurtubu: surat al-Qamar).

Nah, untuk bisa menghafal diperlukan sejumlah kaidah seperti:
Memilih waktu dan tempat yang tepat dan kondusif
Mendahulukan bacaan yang benar (tajwid) atas hafalan
Menggunakan satu jenis mushaf saja, tidak berganti-ganti
Melakukan pengulangan yang rutin, walaupun sedikit daripada borongan
Dalam teknik menghafal ada beberapa metode yang sudah akrab di kalangan penghafal al Qur’an yaitu:
1. Metode talqin (guru membaca lalu murid menirukan dan jika salah dibenarkan).
2. Tasmi`(murid memperdengarkan hafalannya di depan guru), biasanya disebut setoran hafalan.
3. Muraja`ah (pengulangan hafalan), teknisnya sangat banyak, bisa dilakukan sendiri dengan merekam atau memegang al-Qur’an di tangannya, bisa dengan berpasangan. Ini sangat berguna untuk memperkuat hafalan.
4. Tafsir (mengkaji tafsirnya ), baik secara sendiri maupun melalui guru. Hal ini sangat membantu menghafal atau memperkuat hafalan, terutama bila surat atau ayat tersebut dalam bentuk kisah.
5. Tajwid (perbaikan bacaan dan hukumnya).
Note: Sumber : www.syariahonline.com


Berikut adalah artikel berkenaan dengan tips-tips tentang bagaimana cara mudah dalam menghafal Al-Qur'an yang ditulis oleh Ustadz Rizki Narendra. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca belajarislam.com yang sedang menghafal maupun yang akan menghafal Al-Qur'an. Ustadz Rizki Narendra adalah seorang Hafidz lulusan Ma'had Arrayah Sukabumi. Berikut adalah tips-tipsnya :
1. Menghafal al-quran dengan secara tadarruj (bertahap).
Manghafal al-qur’an al-karim perlu dilakukan secara bertahap, artinya memulai dari ayat yang sedikit dan juga mudah, bukan memulai dengan yang banyak kemudian tiba-tiba berhanti di tengah jalan. Perumpamaan Otak manusia seperti cangkir. Kalau saja seember air di tuangkan sekaligus kedalam cangkir maka yang terjadi bukannya air tersebut masuk tetapi malah tumpah kemana-mana, dan hasilnya air yang tersisa dalamnya hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Seperti halnya sebuah cangkir otak manusia ketika dijejali sekaligus dengan file-file hafalan yang terjadi adalah rasa malas dan jenuh dalam menghafal dan akhirnya berujung paa meninggalkan hafalan sama sekali. Mulailah hafalan dari surat yang antum anggap mudah, mulailah sedikit-sedikit namun istiqomah dan berkesinambungan, kalau misalnya otak kita hanya dapat menghafal satu atau setengah halaman perhari maka biasakanlah untuk istiqomah dalam hal tersebut selama satu atau dua bulan, Tujuannya adalah membiasakan otak untuk menerima memory hafalan sebanyak setengah atau satu halaman perhari. Nah..! ketika otak kita sudah terbiasa dengan hal tersebut maka dengan sendirinya dia akan meminta tambahan. Pernahkah kita memperhatikan bagaimana atlet angkat besi berlatih..? seorang yang ingin menjadi atlet angkat besi dia akan memulai latihannya dengan beban yang ringan selama beberapa waktu, hal tersebut bertujuan untuk membiasakan otot-ototnya,ketika suda terbiasa secara otomatis dia akan menambah beban yang lebih besar lagi. Sepeti itulah hafalan al-quran, ketika otak sudahterbiasa dengan hafalan yang sedikit denagan sendirinya dia akan meminta tambahan hafalan. Dan salah satu faidah dari tadaruj ini adalah menjaga keselamatan hafalan dari bercampur baurnya ayat mutasyabihatnya, karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya di dalam alqur’an terdapat banyak sekali ayat mutasyabihat (ayat-ayat yang mirip).
2. Muraja’ah (mengulang-ulang hafalan).
Muraja’ah merupakan kunci pokok dalam menghafal, hafalan tanpa muroja’ah adalah Nol. Rasulullah salallahu ‘alaihi wassallam brsebda:”sesungguhnya perumpamaan penghafal al-quran adalah seperti pemilik seekor unta yang ditambat, jika dia mengikatnya maka dia akan menguasainya, dan jika dia melepaskannya maka unta itu akan pergi.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Ketahuilah bahwa ayat yang paling sulit dihafal, ketika kita berhasil menguasainya akan menjadi ayat yang paling melekat di dalam ingatan, hal itu dikarenakan kita harus mengulangnya berkali-kali dan mengeluarkan energy yang lebih besar untuk menghafalnya, oleh karena itu janganlah kita mudah menyerah ketika kita menemukan kesulitan dalam menguasai sebuah surat.
Suatu hari Al-Imam Ibnu Hibban sedang membaca buku dengan tujuan untuk menghafal sebuah buku, maka dia terus menerus membacanya dan mengulanginya dengan suara keras. Dan di rumah tersebut ada seorang nenek, sedang Al-Imam Ibnu Hibban terus-menerus mengulanginya, sekali, dua kali, tiga kali, hingga sepuluh kali, sampai nenek tersebut merasa bosan mendengarnya, dan berkata: “apa yang engkau lakukan?”, al-imam menjawab: “aku ingin menghafal buku ini.”, nenek tersebut berkata: “celakalah kamu, kalau memang kamu ingin memnghafalnya maka sesungguhnya aku sendiri sudah bisa menghafalnya”. Al-imam bekata: “kalau begitu perdengarkan kepadaku”, maka nenek tersebut memperdenganrkan hafalan kitab tersebut yang baru saja dia hafal, kemudian al-imam berkata: “kalau aku tidak menghafalnya kecuali setelah aku mengulanginya sebanyak tujuh puluh kali”. Kemudian setelah satu tahun berlalu al-imam mendatangi nenek tersebut dan berkata: “wahai nenek, perdengarkanlah kepadaku hafalan kitab satu tahun yang lalu”, maka dia tidak bisa memperdengarkannya, berkata al-imam: “adapun aku tidak lupa satu sedikitpun darinya”. (kaifa tahfadzul ma’luumaat fii dzlihnika, syaikh ‘adil bin Muhammad, hal.16)
3. Memanfaatkan umur dengan sebaik-baiknya.
Memang benar bahwasanya umur yang paling sesuai untuk menghafal adalah di waktu kecil, sebagaimana pepatah mengatakan “menghafal di waktu kecil bagaikan mengukir diatas batu, sedang menghafal diwaktu tua bagaikan mengukir diatas air”, namun hal ini tidak menghalangi seseorang yang sudah berumur untuk dapat menghafal al-quran, selama dia memiliki azam dan tekad yang kuat untuk bisa menghafal al-quran, disertai dengan niat ikhlash intuk menghafalnya maka insya Allah, Allah subhanahu wata’ala akan menolongnya, Allah ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-qur’an itu untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al-Qomar:22)
4. Memanfaatkan waktu yang baik
Waktu yang paling baik untuk menghafal yang baik berbeda-beda bagi setiap orang, ada yang merasa tengah hari adalah waktu yang paling sesuai untuk menghafal, sebagian lain berpendapat tengah malam, dan lain sebagainya. Hal tersebut bukan menjadi masalah, yang penting adalah ketika waktu itu tiba jangan ada sesuatu yang mengganggu kita, matikan HP, TV, jauhkan pandangan kita dari hal-hal yang dapat menarik perhatian seperti Koran, majalah, hiasan2 unik, gambar sampul buku-buku, dll. Jangan biarkan ada yang merusak konsentrasi kita.
Berkaitan dengan waktu menghafal yang baik sebagian ulama memandang bahwa waktu lapar atau perut kosong lebih baik daripada waktu kenyang, dan pagi hari lebih baik dari sore hari, namun sebagaimana telah disinggung tadi bahwa hal tersebut relative bagi masing-masing individu.
5. Pilih tempat yang baik
Pilihlah tempat yang jauh dari keramaian, karena hal tersebut biasanya sangat mengganggu kelancaran menghafal. Dan tempat yang kami rekomendasikan adalah masjid, karena tempat tersebut merupakan tempat yang penuh berkah, atau juga kamar yang sepi. Dan kami sarankan untuk tidak memilih tempat yang memiliki panorama indah seperti pegunungan atau kebun bunga atau tepi pantai, karena biasanya yang terjadi adalah pemandangan seperti itu justru menarik perhatian ketika menghafal sehingga mengganggu konsentrasi, orang cenderung memilih untuk menikmati panorama tersebut dari pada menghafal al-quran, dan bahkan mungkin sebagian ada yang beralasan bahwa hal tersebut merupakan tadabbur alam, dan tadabbur itu pahalanya lebih besar dari sekedar menghafal al-quran.
6. Mempelajari bahasa arab
Proses menghafal al-quran sangat terbantu apabila seseorang memahami bahasa arab, karena dengan begitu dia mengerti tentang apa yang dia baca, dan juga bacaannya sangat membekas di hati dari pada yang hanya menghafal tanpa tahu memahami apa yang dia baca. Memang pemahaman bahasa arab bukan hal yang mutlak dibutuhkan untuk sekedar menghafal al-quran al-karim, namun perlu diketahui bahwa tujuan utama diturunkannya al-quran bukanlah untuk di hafal, bukan agar seseorang memindahkan huruf-hurufnya dan lafadz-lafadznya kedalam memory otak, melainkan untuk ditadaburi, dan tidak mungkin bagi seseorang untuk mentadaburi al-quran jika dia tidak memahami apa yang dia baca. Jadi kesimpulannya cepat atau lambat seorang yang sedang berusaha menghafal al-quran dituntut untuk bisa memahami bahasa arab.
7. Menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat
Nabi shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “diantara tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk dirinya” (HR. At-tirmidzi dan Ibnu Majah). Dan cukuplah hadis tersebut diatas sebagai peringatan bagi kita untuk menjauhi hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat, seperti duduk-duduk dipinggir jalan, main game on-line, Play stasion, berlama-lama chating untuk hal-hal sepele, baca buku komik, dan lain-lain.
Ketahuilah bahwasanya hal-hal semacam itu hanya akan mengganggu pikiran kita, membuat penuh memory otak kita dengan persoalan yang tidak berguna, dan mejadikan kita banyak melamun ketika menghafal atau muroja’ah. Biasanya akan terlintas pikiran-pikiran yang berkaitan dengan hal-hal tersebut, seperti: “wah, coba tadi waktu lagi main PS aku pake teknik ini, pasti rajanya bakal kalah telak..!” atau ”gimana ya, cara memecahkan teka-teki di game tadi..?” dan pikiran-pikiran serupa lainnya yang membuyarkan konsentrasi.
8. Menumbuhkan semangat kompetisi bersama teman-teman
Carilah teman yang memiliki semangat yang sama seperti kita, kemudian dekati dia, jadikan dia teman untuk muroja’ah, kemudian tumbuhkan semangat berkompetisi agar saling terpacu untuk menjadi yang terbaik, dan semangat semacam inilah yang tumbuh dikalangan para sahabat, mereka berusaha untuk saling mendahului dalam kebaikan sebagai implementasi dari firman Allah ta’ala: “maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan” (al-maidah: 48).
9. Sabar dalam menghadapi tekanan mental
Seseorang yang baru memulai proses menghafal biasanya akan menghadapi tekanan mental. Dan biasanya hal ini timbul karena merasa kesulitan untuk menghafal ayat-ayat tertentu sulit, atau karena mudahnya ayat-ayat yang dia hafal lenyap dari memorinya, atau juga Karena banyaknya ayat-ayat mutasyabihat (ayat-ayat yang mirip) dan susah untuk dibedakan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang pada mulanya berazam untuk menghafal al-quran tiba-tiba saja patah semangat dan akhirnya berhenti.
Ketahuilah bahwasanya jalan menuju surga itu penuh dengan duri, dan orang-orang pilihan Allah adalah mereka yang mampu menghadapi cobaan semacam ini. Ketika seseorang mengalami hal seperti ini maka yang perlu dia lakukan :
• Jangan menambah hafalan untuk sementara, cukup lakukan muroja’ah dari hafalan-hafalan yang sebelumnya. Atau kalau memang tidak bisa memuroja’ah Karena pikiran terlalu penat cukup dengan membacanya saja, tetapi jangan sampai meninggalkan al-quran secara total.
• baca dan tadabburi tafsir dari ayat-ayat yang telah dihafal atau yang ingin dihafal agar kita mengerti makna dari ayat-ayat tersebut sehingga timbul rasa cinta untuk menghafalnya, sebagaimana kata pepatah: “tak kenal maka tak sayang”.
• Salah satu cara untuk mengembalikan semangat adalah dengan membaca kisah-kisah orang-orang pilihan seperti kisah para mujahidin pada zaman dahulu, ulama, raja-raja, dan lain-lain. tetapi jangan membaca buku yang tidak bermanfaat seperti majalah gossip, komik-komik, dan yang sejenisnya karena bacaan-bacaan seperti itu bukannya menambah semangat tetapi justru melalaikan, dan mengajak kita untuk berkhayal.
• Dengarkan bacaan al-quran dari orang-orang yang dikaruniai suara yang merdu, baik itu melalui kaset murotal atau sesame teman.
• Ketahuilah bahwa ayat yang paling sulit dihafal ketika kita berhasil menguasainya akan menjadi ayat yang paling sulit untuk hilang dari ingatan,karena dia akan mengeluarkan usaha yang sangat keras, begitu pula sebaliknya, ayat yang mudah untuk dihafal biasanya akan mudah hilang (orang bilang “easy come easy go”).
• Lakukan sedikit olahraga.
• Setelah pulih lanjutkan kembali hafalan.
• Menjauhi maksiat
Tidak diragukan lagi bahwasanya maksiat adalah salah satu hal yang menghambat hafalan, adh-dhohhak berkata: “kami tidak mengetahui seorangpun yang menghafal al-quran kemudian lupa kecuali karena dosa” kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala: “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kamu). (QS. Asy-syuuro: 30).

Demikian sedikit tips untuk menghafal al-qquran, semoga bermanfaat, dan selamat menghafal, semoga Allah ta’ala memberi taufik. Wallahu a’lam.

Membangun Mulai dari Desa


"VILLAGE EMPOWERMENT"

Build Start From Village
It is time the central government and regional development focus from the village. So far, the villagers always dinomorduakan. As part of the nation's children, progress and prosperity of all villages in Indonesia will affect the prosperity of Indonesia. Development must start from the village, including infrastructure, human resources, health economics and so forth.
Villages in Indonesia
According to Government Regulation No. 72 of 2005 on the village, called the Village is the unity of the legal community who have boundaries that are authorized to regulate and manage the interests of local communities, based on the origin and local customs are recognized and respected within the Unitary State Government Republic of Indonesia.
Village is not a subordinate districts, because districts are part of the district / city, and the village is not part of the region. In contrast to the Village, the Village has the right to organize a broader area. But in its development, a village can change the status of a municipality.
Village authorities, among others:
- Organizing an existing government affairs based on the rights of rural origin
- Organizing the affairs of government the authority districts / cities which submitted its settings to the village, which the government functions that can directly increase the public service.
- Duties of assistance from the Government, Provincial Government and Regency / City Government
- Other government affairs submitted to the village.
Village self-government. Village Government consists of the Village Government (which includes the Village Head and Village Devices) and Village Consultative Body (BPD)
Village Head
Village Head is the head of village governance based on policies determined along with the Village Consultative Body (BPD). The term of office is 6 years old village chief, and may be extended again for one more term. Village heads also have the authority to enact the Village which has been approved along with the BPD.
Tool Village
The device assists the village mayor in carrying out the duties and authority. One of the village is the village secretary, who filled from Civil Service. Village Secretary appointed by the Secretary of the Regional District on behalf of the Regent / Mayor.
Devices other Village appointed by the mayor of the village population, which are determined by the Decree of the Head of the Village.
Village Consultative Body
Village Consultative Body (BPD) is the embodiment of democratic institutions in village governance. BPD members are representatives of the villagers concerned based on the representation area. BPD members consist of the Chairman of Citizens Pillars, indigenous stakeholders, professional groups, religious leaders and figures or other community leaders. Term of office of members of the BPD is 6 years and may be appointed / re-proposed for the 1st time next term. Chairman and Members of BPD are not allowed concurrent position as Head of the Village and Village Devices. BPD function together stipulate Village Village Head, accommodate and channel the aspirations of the community.
In the village can be formed social institutions, ie institutions established by the society in accordance with the needs and represents government partners in empowering rural communities. Social institutions established by the Village Regulations. One function of social institutions is as reservoirs and channeling people's aspirations in development. The working relationship between community organizations are partnering with the Village Administration, consultative and coordinative.

Formation of the Village (Village Administrative Division)
Village was established on the initiative of society by taking into account the origins of the village and socio-cultural conditions of local communities. Formation of the village can be a merger of several villages, or parts of villages bersandingan, or expansion of a village into two or more villages, or the formation of villages outside the existing village.
Villages can be changed or adjusted status to village based on the initiative of the Government of the Village with BPD with attention to suggestions and opinions of the local community. Villages are turned into a village, headman and devices filled from civil servants.
Village has changed its status to benefit their local wealth and riches to be managed by the municipality concerned for the interests of local communities.
Village has a unique cultural characteristics or local customs which are very urgent,


Community Empowerment Program

There are bureaucrats who based their performance paradigm of legality, which means any small job there must be a legal basis or guidelines juknisnya. But there is also a performance based on the benefits to society, no matter there is uu, pp, decrees, regulations, sk, operational guidelines technical guidelines, what if his work for the benefit of society, go ahead nonetheless managed budget that the government actually belongs to the people. The implementation of the PPM is able endongkarak participation of villages in the village.
The paradigm of development is the construction of reality are used for researching and analyzing natural and social phenomena. In this regard, the Paradigm Development is the construction of people's minds about the reality of development and problems of development problems.
In the construction of known three types namely the Development Paradigm:
1. The development paradigm that focuses on equity
2. The development paradigm that focuses on growth
3. Pemba-building paradigm that berfo-pack on the empowerment of the people.
The development paradigm that focuses on making equity is that equitable outcomes as the building of a central issue in development. Equitable welfare of the people who desire a precedence.
The development paradigm that focuses on growth is the paradigm that makes growth a central issue in development. Paradigm expects the acquisition of high-income countries, but less attention to the welfare of the people in general.
The development paradigm that focuses on empowerment of the people is a promising paradigm of the people as the center of development, both in the construction of the concept and unorthodox construction, which equalizes the will and creativity of the people, who develop the ability of people, and who consider the assessment of development results.
1. Purpose and Objectives
The purpose to be achieved from the program Empowerment Village known by the community in terms of Community Empowerment Programme (PPM) is to improve the performance of government administration Village in providing services to the community and self-reliance in development implementation within the framework of the realization of socio-economic empowerment Village.
While the goal is:
• Improve government performance Village as a means of community service within the framework of the development of socio-economic activities of society;
• Improve institutional capacity at the level of Village un-tuk manage filtration process contribution aspiration, deliberations in decision-making, and empower the community in the framework of the implementation process of development in the government;
• Increase participation, community participation and creativity in development;
• the provision of infrastructure and facilities for the development of economic activities;
• boost the productive economic activities and employment creation in rural areas;
• Encourage the equitable distribution of income and business opportunities of society.
2. Scope
Empowerment of Village Focus on 2 (two) types of activities that include:
• Operational Assistance Administration Village. This activity is a direct aid to the Village used to support the implementation of the Government of Village. Government operational assistance Villages in use to support the implementation of village government, including activities: BPD, LPMD / C, PKK, Youth, Statistics Village as well as operational costs Pemerinthan Village.
• Community Empowerment Activity Village This event is a direct assistance to community empowerment Village / Kleurahan with a focus on physical activity the building of economic infrastructure and productive.
Activities Community Empowerment Village in use for Fee, Community Empowerment Activity Village and Operating Costs of Community Empowerment Village.
Community empowerment activities Dea / Wards, covering:
- The development / maintenance of facilities and infrastructure (roads, irrigation channels, bridges, culverts - sewer, plengsengan, Market Village, etc.) that support the socio-economic activities of society by involving the wider community;
- Productive economic activities that lead to the role of improving people's economy based on small industrial sector, trade, agriculture, animal husbandry and fishery according to the conditions and potentials;
Efforts to Increase Participation Masyaraakat In Development
The term is often equated with the participation of community participation. Meanwhile, Gordan W. Allport (1945), states that a person is actually experiencing the involvement of participating himself / his ego that is more than involvement in any job or task.
Keith Davis (1967) provide three (3) an emphasis on participation, namely:
1. Participation is mental and emotional involvement;
2. Participation requires a contribution towards the interest group goals;
3. Participation is the responsibility of the group.
Further community participation can be interpreted as conscious participation of the community for mentally and emotionally involved in the development process. Forms of public participation can be a fruit of thought, effort, and property (money and material). To mengkuantifikasiakan form - the form of participation and enables the calculation is usually assessed with the money, so there is a term commonly known as NGOs.
On empowerment progam Village first year (2001), yet require governmental organizations (Especially his property), however for the mind and the power is desirable. It can be seen by people in his dilibatkannyan TPK D / K, but nevertheless still appeared governmental organizations. These conditions show that communities, not too hard to be involved in the development process. On empowerment progam Village in the second and third (2002 and 2003) in the allocation of funds begin to be considered indicators of non-governmental organizations as well as other indicators including the UN and the number of poor people.
by : Ketua DPP-PPD ( Hilman Hamid )

Kata-Kata Bijak

semoga kata-kata bijak ini membuat kita menjadi manusia yang sukses dengan apa yang kita yakini dan semoga bermanfaat bagi semuanya...

Nabi saw :
“ cukuplah maut menjadi pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan” (H.R.Ath Thabrani).
"suffice lessons become death (teacher) and beliefs as wealth" (HR Ath Thabrani).

Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati.
Blessed are those that can give without remembering and receive without forgetting.

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir
Success is a journey, not a destination.
~ Ben Sweetland

Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka.
Minds are like parachutes – they only function when open.
~ Thomas Dewar

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.
The way to get started is to quit talking and begin doing.
~ Walt Disney

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun.
Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.
~ Oprah Winfrey

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.
~ Mario Teguh

Kadang kala, jalan yang sedang kita lalui, tidak sepenting arah yang kita tuju.
Sometimes the path you’re on is not as important as the direction you’re heading.
~ Kevin Smith

Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya.
To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe.
~ Anatole France

Peluang Usaha Di Internet

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme